Masjid dengan Arsitektur Keren untuk Destinasi Wisata Religi

Peninggalan arsitektur Islam telah meninggalkan jejak berupa tempat-tempat ibadah menakjubkan mata. Mulai dari Sumatera hingga Sulawesi, Anda bisa menemukan berbagai masjid yang indah arsitekturnya dengan sebuah jam digital masjid di dalamnya yang menambah atau mempercantik masjid.

Berikut ini beberapa masjid dengan arsitektur keren yang bisa dijadikan inspirasi untuk destinasi wisata religi.

Masjid Ramlie Musofa – Jakarta Utara

Masjid yang terletak di daerah Danau Sunter, Jakarta Utara ini memiliki warna putih dan bangunannya seperti Taj Mahal di India. Uniknya, masjid ini dibangun lingkungan perumahan dan azan tidak dikumandangkan dengan suara keras. Sebagai pengganti, masjid ini memiliki beduk yang dipukul untuk mengumumkan waktu salat.

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid milik negara yang berada di jantung daerah istimewa Aceh. Dalam buku itu disebutkan bahwa masjid itu didirikan Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 (1022 Hijriah). Dengan kata lain, umur masjid ini sekarang telah mencapai 404 tahun.

Namun, dalam riwayat lain disebutkan bahwa yang mendirikan masjid ini adalah Sultan Alaidin Mahmudsyah pada tahun 1875 (1292 Hijriah). Sayangnya, masjid ini kemudian terbakar habis akibat penyerangan tentara Belanda dalam ekspedisinya pada bulan April 1873 (Safar 1290 Hijriyah).

Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman terbakar, yaitu pada pertengahan Maret 1877 (Safar 1294 Hijriah). Masjid ini kemudian dibangun kembali di lokasi yang sama. Pembangunan Masjid Raya dilaksanakan oleh Mayor Vander, selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan pada 9 Oktober 1879 (13 Syawal 1296 Hijriah) oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Proses pembangunan masjid kemudian mulai dilaksanakan pada tahun 1881 dengan hanya satu kubah.

 Masjid Agung An-Nur, Pekan Baru

Masjid Agung An-Nur dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Dilihat dari sisi bangunannya, Masjid Agung An-Nur banyak mendapat pengaruh dari gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab, dan India. Masjid Agung An-Nur disebut disebut sebagai Taj Mahalnya propinsi Riau. Bila kita amati arsitektur Masjid Agung An-Nur, masjid ini memang memiliki beberapa kesamaan dengan Taj Mahal.

Arsitektur Masjid Agung An-Nur ini dirancang oleh Ir. Roseno dengan ukuran 50 X 50 m yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 meter. Kapasitas masjid dapat menampung sekitar 4.500 jamaah. Bangunan Masjid Agung An-Nur terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk shalat, tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.

Masjid Raya Al-Mashun, Medan

Mesjid Raya Al-Mashun berdiri nggak jauh dari Istana Maimun. Dibangun pada tahun 1906, semasa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid, masjid ini masih berfungsi seperti semula, yaitu melayani umat Muslim di Medan yang ingin beribadah. Kubahnya yang pipih dan berhiaskan bulan sabit di bagian puncak, menandakan gaya Moor yang dianutnya.

Seperti masjid lainnya, sebuah menara yang menjulang tinggi terlihat menambah kemegahan dan religiusnya masjid ini. Aplikasi lukisan cat minyak berupa bunga-bunga dan tumbuhan yang berkelok-kelok di dinding, plafon, dan tiang-tiang kokoh di bagian dalam masjid ini makin menunjukkan tingginya nilai seni masjid ini.