Biji Kakao Jembrana yang Mendunia ini Rahasia Suksesnya

Salah satu keunikan yang dimiliki oleh para komoditas kakao jembrana,bali yaitu aroma dari biji kopinya yang sangat khas jika dibandingkan dengan kawasan lain yang ada di Indonesia. Desa ini sangat terkenal dengan biji kakao fermentasinya atau fermented cocoa bean, selain itu desa ini juga merupakan salah satu desa devisa pertama yang sudah mendapatkan sebuah pendampingan dari para Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau yang biasa di singkat menjadi LPEI atau bisa juga menjadi Indonesia Eximbak.

LPEI Indonesia ini memberikan sebuah pelatihan serta pendampingan kepada semua para petani kakao, anggota dan juga pengurus koperasi yang juga tergabung ke dalam KSS atau yang mempunyai kepanjangan Koperasi Kerta Semaya Samaniya ini merupakan salah satu cikal bakal dari desa devisa kakao jembrana yang berlokasi di sebuah Desa Nusasari, lebih tepatnya kabupaten jembrana, bali.

Selama tahun 2022 ini, para petani kakao di jembrana sedang menghadapi suatu kendala kesulitan yaitu menurunnya tingkat produksi. Faktor perubahan iklimlah yang mengakibatkan semua ini, apalagi di tambah dengan dampak dari salah satu fenomena La Nina yang saat ini mengakibatkan curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga membuat bunga-bunga tersebut menjadi rontok dan juga bakal buah yang sudah pada layu akibat dari curah hujan yang sangat tinggi ini, di tambah lagi dengan kondisi kebun yang cukup lembab.

Volume dari biji kakao yang sudah kering dan sudah fermentasi yang sudah dihasilkan oleh para petani ini mengalami penurunan yang sangat signifikan sekali, mulai dari 48 ton dan saat ini beralih ke posisi 24 ton. Tetapi dengan adanya hal ini tidak mematahkan semangat juang dari para petani kakao dan juga para pengurus Koperasi KSS mereka dengan penuh semangat mencari potential buyer yang berasal dari luar negeri.

Pada tahun 2022 ini Koperasi KSS sendiri sudah berhasil untuk melakukan ekspor ke beberapa negara yang ada di wilayah Eropa, dan di antaranya ada Jepang, Belanda, Amerika Serikat dan juga Belgia. 12,5 ton itu semua total pengiriman yang sudah berhasil mereka capai. Jika kita membandingkan dengan tahun sebelumnya Koperasi KSS ini sudah mendapatkan sebuah peluang untuk bisa masuk ke dalam pasar Amerika Serikat.

‘Peluang bagi kami yang ada di Koperasi KSS ini agar bisa masuk ke dalam pasar Amerika dan juga sekaligus menjadi sebuah tantangan yang harus kami di hadapi oleh Koperasi, antara lainnya yaitu berkaitan dengan adanya sebuah pemenuhan tentang aturan Food and Drug Administratio atau yang bisa disingkat menjadi FDA, Badan Pengawas Obat dan juga Makanan Amerika Serikat. Tetapi kami sangat bangga sekali karena kami sudah bisa atau sudah mampu untuk menembus pasar yang ada di Amerika di tengah-tengah kondisi yang seperti sekarang ioni, yaitu adanya pandemi Covid-19’ itu merupakan ujar dari I Ketut Wiadnyana yang sebagai ketua Koperasi KSS.

Selain itu ketua Koperasi KSS I Ketut juga mengungkapkan bahwa ‘Di tahun 2022 ini kami mempunyai target mencapai 75 ton untuk hasil produksi biji kakao yang sudah di fermentasi. Selain itu kami juga saat ini sedang melakukan beberapa persiapan guna untuk melakukan ekspor ke Valrhona, Perancis’.

Selain itu juga secara terpisah Corporate Secretary LPEI yaitu Agus Windiarto menyampaikan bahwa ‘Meskipun kita sedang berada di tengah-tengah situasi pandemi, tetapi LPEI sebagai Special Mission Vehicle atau yang bisa disingkat menjadi SMV dan juga Kementerian Keuangan lewat sebuah program Jasa Konsultasi akan tetap aktif untuk melakukan pendampingan yang dilakukan secara intensif ke pada Desa Devisa binaan guna untuk mencari sebuah solusi untuk semua kendala yang nantinya akan mereka hadapi’.

Related posts