Bagi para penikmat kopi espresso, membeli mesin espresso adalah sebuah investasi. Maka, pemilihannya pun tidak boleh asal-asalan. Apalagi sampai terjebak pada “investasi bodong”. Mesin espresso bukan barang biasa, sehingga perlu pertimbangan yang cukup besar sebelum membelinya.
Harga mesin espresso bisa hingga belasan juta rupiah. Meskipun bisa terbantu dengan cicilan barang, namun tetap saja pembelian mesin espresso harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Soal kualitas, suku cadang, sampai dengan layanan perbaikannya pun tetap harus dilakukan perhitungan.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum membeli mesin kopi espresso sendiri baik untuk kebutuhan personal maupun untuk kebutuhan usaha.
1. Tetapkan Budget
Seperti halnya membeli sebuah smartphone, mesin kopi espresso pun bermacam-macam. Semakin tinggi spesifikasinya, makin mahal juga harganya. Maka dari itu, agar tidak over budget, alangkah baiknya jika sudah ada batas harga yang ingin dikeluarkan. Misalnya mesin kopi 2 jutaan, 5 jutaan sampai dengan 10 jutaan juga ada.
Pemilihan budget ini akan sangat berhubungan dengan seberapa cepat proses pembuatan espresso. Semakin cepat proses dan jeda pembuatan espresso dari proses satu ke proses berikutnya akan sangat mempengaruhi waktu pembuatan.
Jika mesin espresso digunakan untuk keperluan pribadi di rumah sebetulnya sudah cukup dengan mesin espresso dengan harga di bawah 5 jutaan. Lain hal jika mesin espresso digunakan untuk usaha paling tidak harus yang diatas 5 jutaan agar frekuensi pembuatan kopi espresso menjadi lebih cepat dan menghindari antrian yang panjang.
2. Single vs Double Boiler
Boiler membantu dalam proses pemanasan air. Bedanya single boiler hanya cocok untuk kebutuhan personal dan terbatas saja. Jika menggunakan mesin espresso single boiler untuk kebutuhan usaha, akan sangat kepayahan karena harus menunggu waktu yang cukup lama karena jeda pemanasan membutuhkan waktu dari proses pembuatan espresso pertama ke tahapan berikutnya.
Maka, jika kebutuhan untuk usaha, lebih disarankan memilih mesin espresso double boiler sehingga tingkat suhu yang diharapkan bisa lebih terjaga dibandingkan dengan mesin kopi single boiler.
3. Sesuaikan Kapasitas Listrik
Jangan sampai salah ketika membeli mesin kopi tanpa memperhatikan kapasitas listrik di rumah atau di cafe. Paling tidak untuk mesin espresso single boiler memiliki daya antara 800 watt hingga 1200 watt. Sementara untuk mesin espresso double boiler paling tidak daya listriknya bisa lebih dari 2000 watt.
Maka, pastikan mesin espresso yang kamu beli sesuai dengan kapasitas listrik yang dimiliki. Sehingga mesin espressonya nanti bisa dipakai secara optimal.
4. Pastikan Fitur Mesin Sesuai dengan Bar yang Diinginkan
Tekanan pada mesin espresso rata-rata sekitar 15 bar. Sedangkan tekanan ideal untuk membuat satu shot espresso kira-kira dibutuhkan 9 bar. Artinya dengan mesin espresso yang memiliki daya tekanan sampai dengan 15 bar saja sudah cukup untuk membuat satu shot espresso.
5. Pilih Layanan Cicilan Barang dengan Bunga Rendah
Harga mesin kopi espresso di marketplace sangat bervariasi. Untuk mesin-mesin rumahan produksi pabrik lokal bahkan ada yang dijual dengan harga sekitar 1 jutaan sudah cukup mumpuni untuk kebutuhan rumahan secara personal saja. Namun, jika mesin espresso dikhususkan untuk berbisnis maka perlu investasi lebih paling tidak mesin kopi yang bisa diandalkan dengan harga minimal 10 jutaan.
Soal harga sebetulnya tidak perlu jadi soal, apalagi jika digunakan untuk usaha. Kamu bisa memanfaatkan cicilan barang dari Kredivo. Kredivo sudah terdaftar di OJK sehingga legalitasnya juga jelas.
Kredivo memberikan bunga paling rendah diantara perusahaan sejenis. Dengan tenor 6 dan 12 bulan, bunganya hanya 2.6% saja per bulan. Untuk tenor 3 bulan tidak perlu bayar bunga alias bunga 0% saja per bulan. Cukup bayar admin 3% saja dari total harga barang. Limit pinjaman yang diberikan pun tinggi khususnya bagi member premium hingga Rp30 juta.
Syarat utama menjadi member Kredivo, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia antara 18 sampai 60 tahun, berdomisili di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Cilegon, Malang, Bontang, Tanjung Pinang, Metro, Dumai, Gowa, Maros, Banyuasin, dan Deli Serdang.. Serta memiliki penghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.